Selasa, 02 Desember 2008

LOGAM UTAMA GOLONGAN IIIA

Selamat datang di club- kimia-nk 07 UNIMED !!!!!!

UNSUR-UNSUR LOGAM UTAMA GOLONGAN III A


BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang Masalah
Unsur-unsur dari golongan IIIA adalah boron (B), aluminium (Al), galium (Ga), indium(In), dan thalium (Th). Golongan ini memiliki sifat yang berbeda dengan golongan IA dan golongan IIA.

Konfigurasi elektron dari unsur golongan IIIA

5B = 2 3

13Al = 2 8 3

31Ga = 2 8 18 3

49In = 2 8 18 18 3

81Tl = 2 8 18 32 18 8 3

Sifat – sifat unsur golongan III A.


B

Al

Ga

In

Tl

Nomor atom

5

13

31

49

81

Jari –jari atom (A0)

0,80

1,25

1,24

1,50

1,55

Jari –jari ion (A0)

-

0,45

0,60

0,81

0,95

Kerapatan (g/cm3)

2,54

2,70

5,90

7,30

11,85

Titik Leleh (0K)

2300

932

303

429

577

Titik Didih (0K)

4200

2720

2510

2320

1740

Energi ionisasi (I) (kJ/mol)

807

577

579

556

590

Energi ionisasi (II) (kJ/mol)

2425

1816

1979

1820

1971

Energi ionisasi (III) (kJ/mol)

3658

2744

2962

2703

2874

Tabel diatas menunjukkan ringkasan beberapa sifat penting dari unsur-unsur golongan IIIA. Fakta yang terpenting pada tabel diatas adalah tingginya titik leleh Boron dan titik leleh Galium yang relatif rendah; peningkatan yang signifikan pada potensial reduksi dari atas ke bawah dalam satu golongan; tingginya energi ionisasi dari golongan nonlogam (boron) dan besarnya peningkatan kepadatan dari atas ke bawah dalam satu golongan.

2. Permasalahan

v Penjelasan singkat tentang unsur-unsur logam utama golongan III A

v Sifat fisika unsur-unsur logam utama golongan III A

v Cara mendapatkan unsur-unsur logam utama golongan III A dari alam

v Senyawa-senyawa dari unsur-unsur logam utama golongan III A

v Reaksi-reaksi yang terjadi pada unsur-unsur logam utama golongan III A

v Kegunaan unsur-unsur logam utama golongan III A

BAB II

PEMBAHASAN

1. Penjelasan singkat tentang unsur-unsur logam utama golongan IIIA.

a. Boron

Boron adalah unsur golongan IIIA dengan nomor atom lima. Warna dari unsur boron adalah hitam. Boron memiliki sifat diantara logam dan nonlogam (semimetalik). Boron lebih bersifat semikonduktor daripada sebuah konduktor logam lainnya. Secara kimia boron berbeda dengan unsur- unsur satu golongannya. Boron juga merupakan unsur metaloid dan banyak ditemukan dalam bijih borax. Ada dua alotrop boron; boron amorfus adalah serbuk coklat, tetapi boron metalik berwarna hitam. Bentuk metaliknya keras (9,3 dalam skala Moh) dan konduktor yang buruk dalam suhu kamar. Tidak pernah ditemukan bebas dalam alam.

­­­­­­­Ciri-ciri optik unsur ini termasuklah penghantaran cahaya inframerah. Pada suhu piawai boron adalah pengalir elektrik yang kurang baik, tetapi merupakan pengalir yang baik pada suhu yang tinggi. Boron merupakan unsur yang kurang elektron dan mempunyai p-orbital yang kosong. Ia bersifat elektrofilik. Sebagian boron sering berkelakuan seperti asam Lewis yaitu siap untuk terikat dengan bahan kaya elektron untuk memenuhi kecenderungan boron untuk mendapatkan elektron.

b. Aluminium

Aluminium murni adalah logam berwarna putih keperakan dengan banyak karakteristik yang diinginkan. Aluminium ringan, tidak beracun (sebagai logam), nonmagnetik dan tidak memercik. Aluminium sangat lunak dan kurang keras. Aluminium adalah logam aktif seperti yang ditunjukkan pada harga potensial reduksinya dan tidak ditemukan dalam bentuk unsur di alam. Aluminium adalah unsur ketiga terbanyak dalam kulit bumi, tetapi tidak ditemukan dalam bentuk unsur bebas. Walaupun senyawa aluminium ditemukan paling banyak di alam, selama bertahun-tahun tidak ditemukan cara yang ekonomis untuk memperoleh logam aluminium dari senyawanya.

c. Galium

Galium adalah suatu unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki lambang Ga dan nomor atom 31. sebuah logam miskin yang jarang dan lembut, galium merupakan benda padat yang mudah rapuh pada suhu rendah namun mencair lebih lambat di atas suhu kamar dan akan melebur ditangan. Terbentuk dalam jumlah sedikit di dalam bauksit dan bijih seng.

d. Indium

Indium adalah logam yang jarang ditemukan, sangat lembut, berwarna putih keperakan dan stabil di dalam udara dan air tetapi larut dalam asam. Indium termasuk dalam logam miskin ( logam miskin atau logam post-transisi adalah unsur logam dari blok p dari tabel periodik, terjadi antara metalloid dan logam transisi, tetapi kurang dibanding dengan logam alkali dan logam alkali tanah, titik leleh dan titik didihnya lebih rendah dibanding dengan logam transisi dan mereka lebih lunak). Indium ditemukan dalam bijih seng tertentu. Logam indium dapat menyala dan terbakar.

e. Thallium

Thalium adalah unsur kimia dengan simbol Tl dan mempunyai nomor atom 81. Thalium adalah logam yang lembut dan berwarna kelabu dan lunak dan dapat dipotong dengan sebuah pisau. Thalium termasuk logam miskin. Thalium kelihatannya seperti logam yang berkilauan tetapi ketika bersentuhan dengan udara, thalium dengan cepat memudar menjadi warna kelabu kebiru-biruan yang menyerupai timbal. Jika thalium berada di udara dalam jangka waktu yang lama maka akan terbentuk lapisan oksida pada thalium. Jika thalium berada di air maka akan terbentuk thalium hidroksida

Unsur thalium dan senyawanya bersifat racun dan penanganannya harus hati-hati. Thalium dapat menyebabkan kanker.

2. Sifat Fisika Dari Unsur-Unsur Logam Utama Golongan IIIA.

a. Boron

Titik Leleh : 2349 K (20760C)

Titik Didih : 4200 K (39270C)

Kalor peleburan : 5,59 kJ/mol

Kalor penguapan : 254 kJ/mol

b. Aluminium

Titik Leleh : 933,47 K (660,320C)

Titik Didih : 2729 K (25190C)

Kalor peleburan : 10,71 kJ/mol -1

Kalor penguapan : 294,0 kJ/mol-1

c. Galium

Titik Leleh : 302,91 K (29,760C)

Titik Didih : 2477 K (22040C)

Kalor peleburan : 5,59 kJ/mol

Kalor penguapan : 254 kJ/mol

d. Indium

Titik Leleh : 429,75,47 K (156,600C)

Titik Didih : 2345 K (20720C)

Kalor peleburan : 3,281 kJ/mol

Kalor penguapan : 231,8 kJ/mol

e. Thalium

Titik Leleh : 577 K (3040C)

Titik Didih : 1746 K (14730C)

Kalor peleburan : 4,14 kJ/mol -1

Kalor penguapan :165 kJ/mol -1

3. Cara Mendapatkan Unsur-Unsur Logam Utama Golongan IIIA.

a. Boron

Sumber boron yang melimpah adalah borax (Na2B4O5 (OH)4.8 H2O) dan kernite (Na2B4O5 (OH)4.2 H2O). Ini susah diperoleh dalam bentuk murni. Ini dapat dibuat terus dengan reduksi oksidasi magnesium, B2O3. Oksidasi ini dapat dibuat melalui pemanasan asam borik, B(OH)3, yang diperoleh dari borax.

B2O3 + 3 Mg → 2B + 3 MgO

Akan tetapi hasil ini sering kali dicemari dengan logam borida (proses ini agak menakjubkan). Boron murni bisa diperoleh dengan menurunkan halogenida boron yang mudah menguap dengan hidrogen pada suhu tinggi.

b. Aluminium

Aluminium adalah barang tambang yang didapat dalam skala besar sebagai bauksit (Al2O3. 2H2O). Bauksit mengandung Fe2O3, SiO2, dan zat pengotor lainnya. Maka untuk dapat memisahkan aluminium murni dari bentuk senyawanya, zat-zat pengotor ini harus dipisahkan dari bauksit. Ini dilakukan dengan proses Bayer. Ini meliputi dengan penambahan larutan natrium hidroksida (NaOH) yang menghasilkan larutan natrium alumina dan natrium silikat. Besi merupakan sisa sampingan yang didapat dalam bentuk padatan. Ketika CO2 dialirkan terus menghasilkan larutan, natrium silikat tinggal di dalam larutan sementara aluminium diendapkan sebagai aluminium hidroksida. Hidroksida dapat disaring, dicuci dan dipanaskan membentuk alumina murni, Al2O3.

Langkah selanjutnya adalah pembentukan aluminium murni. Ini diperoleh dari Al2O3 melalui metode elektrolisis. Elektrolisis ini dilakukan karena aluminium bersifat elektropositif.

c. Ghalium

Ghalium biasanya adalah hasil dari proses pembuatan aluminium. Pemurnian bauksit melalui proses Bayer menghasilkan konsentrasi ghalium pada larutan alkali dari sebuah aluminium. Elektrolisis menggunakan sebuah elektroda merkuri yang memberikan konsentrasi lebih lanjut dan elektrolisis lebih lanjut menggunakan katoda baja tahan karat dari hasil natrium gallat menghasilkan logam galium cair. Galium murni membutuhkan sejumlah proses akhir lebih lanjut dengan zona penyaringan untuk membuat logam galium murni.

d. Indium

Indium biasanya tidak dibuat di dalam laboratorium. Indium adalah hasil dari pembentukan timbal dan seng. Logam indium dihasilkan melalui proses elektrolisis garam indium di dalam air. Proses lebih lanjut dibutuhkan untuk membuat aluminium murni dengan tujuan elektronik.

e. Thalium

Logam thalium diperoleh sebagai produk pada produksi asam belerang dengan pembakaran pyrite dan juga pada peleburan timbal dan bijih besi

Walaupun logam thalium agak melimpah pada kulit bumi pada taksiran konsentrasi 0,7 mg/kg, kebanyakan pada gabungan mineral potasium pada tanah liat, tanah dan granit. Sumber utama thalium ditemukan pada tembaga, timbal, seng dan bijih sulfida lainnya.

Logam thalium ditemukan pada mineral crookesite TlCu7Se4, hutchinsonite TlPbAs5S9 dan lorandite TlAsS2. Logam ini juga dapat ditemukan pada pyrite.

4. Senyawa-Senyawa Dari Unsur-Unsur Logam Utama Golongan IIIA.

a. Boron

Pada bagian ini kita akan membahas beberapa persenyawaan boron dengan halogen ( yang disebut sebagai halida), dengan oksigen (yang dikenal dengan oksida), dengan hidrogen (yang dikenal dengan hidrida) dan beberapa senyawa boron lainnya.

Untuk setiap senyawa, bilangan oksidasi boron sudah diberikan, tetapi bilangan oksidasi tersebut kurang berguna untuk unsur-unsur blok p khususnya. Tetapi umumnya dari senyawa boron yang terbentuk, bilangan oksidasinya adalah tiga ( 3 ).

· Hidrida

Istilah hidrida digunakan untuk mengindikasikan senyawa dengan jenis MxHy

* Diborane (6): B2H6

* Decaborane (14): B10H14

* Hexaborane (10): B6H10

* Pentaborane (9): B5H9

* Pentaborane (11): B5H11

* Tetraborane (10): B4H10

· Flourida

Senyawa –senyawa boron yang terbentuk dengan flourida adalah sebagai berikut :

* Boron trifluoride: BF3

* Diboron tetrafluoride: B2F4

· Klorida

Boron trichloride: BCl3

Diboron tetrachloride: B2Cl4

· Nitrida

Ketika boron dipanaskan dengan unsur nitrogen, hasilnya adalah senyawa putih padatan dengan bentuk empiris BN yang disebut dengan nama boron nitrida. Beberapa alasan yang menarik tentang boron nitrida adalah kemiripan strukturnya dengan grafit. Pada tekanan tinggi, boron nitride berubah menjadi lebih padat, lebih keras ( kekerasannya mendekati intan). Nitrida juga berperan sebagai penghambat elektrik tetapi mengalirkan haba (kalor) seperti logam. Unsur ini juga mempunyai sifat pelincir sama seperti grafit.

b. Aluminium

· Nitrida

Aluminium Nitrida (AlN) dapat dibuat dari unsur-unsur pada suhu 8000 C. Itu dihidrolisis dengan air membentuk ammonia dan aluminium hidroksida.

· Aluminium Hidrida

Aluminium hidrida (AlH3)n dapat dihasilkan dari trimetilaluminium dan kelebihan hydrogen. Ini dibakar secara meledak pada udara. Aluminium hidrida dapat juga dibuat dari reaksi aluminium klorida pada litium klorida pada larutan eter, tetapi tidak dapat diisolasi bebas dari pelarut.

· Aluminium oksida

Aluminium oksida (Al2O) dapat dibuat dengan pembakaran oksigen atau pemanasan hidroksida,nitrat atau sulfat.

· Pada unsur halogen

- aluminium iodida : AlI3

- aluminium flourida : AlF3

c. Galium

· Pada unsur halogen membentuk :

- Galium triklorida : GaCl3

- Galium (III) bromida GaBr3:

- Galium (III) iodida : GaI3

- Galium (III) flourida : GaF3

· Galium (II) selenida

· Galium (II) sulfida

· Galium (II) tellurida

· Galium (III) tellurida

· Galium (III) selenida

· Galium (III) arsenida

d. Indium

Senyawa –senyawa indium jarang ditemukan oleh manusia. Semua senyawa indium seharusnya dipandang sebagai racun. Senyawa –senyawa indium dapat merusak hati, ginjal dan jantung.

· Pada unsur halogen

- Indium (I) Bromida

- Indium (III) Bromida

- Indium (III) Klorida

- Indium (III) Flourida

· Indium (III) Sulfat

· Indium (III) Sulfida

· Indium (III) Selenida

· Indium (III) Phosfida

· Indium (III) Nitrida

· Indium (III) Oksida

e. Thalium

· Senyawa thalium pada flourida : TlF, TlF3,

· Senyawa thalium pada klorida : TlCl, Tl,Cl2, Tl,Cl3

· Senyawa thalium pada bromida : TlBr, Tl2Br4

· Senyawa thalium pada iodida : TlI, TlI3

· Senyawa thalium pada oksida : Tl2O, Tl2O3

· Senyawa thalium pada sulfida : Tl2S

· Senyawa thalium pada selenida : Tl2Se

5. Reaksi-Reaksi Dari Unsur-Unsur Logam Utama Golongan IIIA.

a. Boron

· Reaksi boron dengan udara

Kemampuan boron bereaksi dengan udara bergantung pada kekristalan sampel tersebut, suhu, ukuran partikel, dan kemurniannya. Boron tidak bereaksi dengan udara pada suhu kamar. Pada temperatur tinggi, boron terbakar membentuk boron (III) Oksida, B2O3.

4B + 3O2 (g) → 2 B2O3

· Reaksi boron dengan air

Boron tidak bereaksi dengan air pada kondisi normal

· Reaksi boron dengan halogen

Boron bereaksi dengan hebat pada unsur –unsur halogen seperti flourin (F2), klorin (Cl2), bromine (Br2), membentuk trihalida menjadi boron (III) flourida, boron (III) bromida, boron (III) klorida.

2B (s) + 3F2 (g) → 2 BF3

2B (s) + 3Cl2 (g) → 2 BCl3

2B (s) + 3Br2 (g) → 2 BBr3

· Reaksi boron dengan asam

Kristal boron tidak bereaksi dengan pemanasan asam hidroklorida (HCl) atau pemanasan asam hidroflourida (HF). Boron dalam bentuk serbuk mengoksidasi dengan lambat ketika ditambahkan dengan asam nitrat.

b. Aluminium

· Reaksi aluminium dengan udara

Aluminium adalah logam berwarna putih keperakan. Permukaan logam aluminium dilapisi dengan lapisan oksida yang membantunya melindungi logam agar tahan terhadap udara. Jadi, aluminium tidak bereaksi dengan udara. Jika lapisan oksida rusak, logam aluminium bereaksi untuk menyerang (bertahan). Aluminium akan terbakar dalam oksigen dengan nyala api, membentuk aluminium (III) oksida Al2O3.

4Al (s) + 3O2 (l ) → 2 Al2O3

· Reaksi aluminium dengan air

Aluminium adalah logam berwarna putih keperakan. Permukaan logam aluminium dilapisi dengan lapisan oksida yang membantunya melindungi logam agar tahan terhadap udara. Hal serupa juga terjadi pada reaksi aluminium dengan air.

· Reaksi aluminium dengan halogen

Aluminium bereaksi dengan hebat pada unsur –unsur halogen seperti iodin (I2), klorin (Cl2), bromine (Br2), membentuk aluminium halida menjadi aluminium (III) iodida, aluminium (III) bromida, aluminium (III) klorida.

2Al (s) + 3I2 (l) → 2 Al2I6 (s)

2Al (s) + 3Cl2 (l) → 2 Al2 Cl3

2Al (s) + 3Br2 (l) → 2 Al2 Br6

· Reaksi aluminium dengan asam

Logam aluminium larut dengan asam sulfur membentuk larutan yang mengandung ion Al (III) bersama dengan gas hydrogen.

2Al (s) + 3H2SO4 (aq) → 2Al 3+ (aq) + 2SO4 2- (aq) + 3H2 (g)

2Al (s) + 6HCl (aq) → 2Al 3+ (aq) + 6Cl- (aq) + 3H2 (g)

· Reaksi aluminium dengan basa

Aluminium larut dengan natrium hidroksida.

2Al (s) + 2 NaOH (aq) + 6 H2O → 2Na+(aq) + 2 [Al (OH)4]- + 3H2 (g)

c. Galium

· Reaksi galium dengan asam

Ga2O3 + 6 H+ → 2 Ga3+ + 3 H2O

Ga (OH)3 + 3 H­­+ → Ga3+ + 3 H2O

· Reaksi galium dengan basa

Ga2O3 + 2 OH- → 2 Ga(OH)4­­-

Ga (OH)3 + OH- → Ga(OH)4­­-

d. Indium

· Reaksi indium dengan udara

In3+ + O­2 → In­2­O3

· Reaksi indium dengan asam

Indium bereaksi dengan HNO3 15 M

In3+ + 3HNO­3 → In­(N­O3)3 + 3H+

Indium juga bereaksi dengan HCl 6M

In3+ + 3HCl → In­Cl3 + 3H+

e. Thalium

· Reaksi talium dengan udara

Potongan logam thalium yang segar akan memudar dengan lambat memberikan lapisan oksida kelabu yang melindungi sisa logam dari pengokdasian lebih lanjut.

2 Tl (s) + O2 (g) → Tl2O

· Reaksi thalium dengan air

Thalium kelihatannya tidak bereaksi dengan air. Logam thalium memudar dengan lambat dalam air basah atau larut dalam air menghasilkan racun thalium (I) hidroksida

2 Tl (s) + 2H2O (l) → 2 TlOH (aq) + H2 (g)

· Reaksi thalium dengan halogen

Logam thalium bereaksi dengan hebat dengan unsur-unsur halogen seperti flourin (F2), klorin (Cl2), dan bromin (Br2) membentuk thalium (III) flourida, thalium (III) klorida, dan thalium (III) bromida. Semua senyawa ini bersifat racun.

2 Tl (s) + 3 F2 (g) → 2 TiF3 (s)

2 Tl (s) + 3 Cl2 (g) → 2 TiCl3 (s)

2 Tl (s) + 3 Br2 (g) → 2 TiBr3 (s)

· Reaksi thalium dengan asam

Thalium larut dengan lambat pada asam sulfat atau asam klorida (HCl) karena racun garam talium yang dihasilkan tidak larut.

6. Kegunaan Unsur-Unsur Logam Utama Golongan III A.

a. Kegunaan unsur boron

· Natrium tetraborat pentaidrat (Na­2­B­4­O­7­. 5H­2­O) yang digunakan­­ dalam menghasilkan kaca gentian penebat dan peluntur natrium perborat.

· Asam ortoborik (H­3­BO­3­­) atau asam Borik yang digunakan dalam penghasilan textil kaca gentian dan paparan panel rata.

· Natrium tetraborat dekahidrat (Na­2­B­4­O­7­. 10H­2­O) atau yang dikenal dengan nama boras digunakan dalam penghasilan pelekat.

· Asam Borik belum lama ini digunakan sebagai racun serangga, terutamannya menentang semut atau lipas.

· Sebagian boron digunakan secara meluas dalam síntesis organik dalam pembuatan kaca borosilikat dan borofosfosilikat.

· Boron-10 juga digunakan untuk membantu dalam pengawalan reactor nuklir, sejenis pelindung daripada sinaran dan dalam pengesanan neutron.

· Boron-11 yang dipatenkan (boron susut) digunakan dalam pembuatan kaca borosilikat dalam bidang elektronik pengerasan sinaran.

· Filamen boron adalah bahan berkekuatan tinggi dan ringan yang biasanya digunakan dalam struktur aeroangkasa maju sebagai componen bahan komposit.

· Natrium borohidrida (NaBH4) ialah agen penurun kimia yang popular digunakan untuk menurunkan aldehid dan keton menjadi alcohol.

b. Kegunaan unsur aluminium

· Aluminium digunakan pada otomobil, pesawat terbang, truck, rel kereta api, kapal laut, sepeda.

· Pengemasan (kaleng, foil)

· Bidang konstruksi ( jendela, pintu, dll)

· Pada perlengkapan memasak

· Aluminium digunakan pada produksi jam tangan karena aluminium memberikan daya tahan dan menahan pemudaran dan korosi.

c. Kegunaan unsur galium

· Karena galium membasahi gelas dan porselin, maka galium dapat digunakan untuk menciptakan cermin yang cemerlang.

· Galium dengan mudah bercampur dengan kebanyakan logam dan digunakan sebagai komponen dalam campuran peleburan yang rendah. Plutonium digunakan pada senjata nuklir yang dioperasikan dengan campuran dengan galium untuk menstabilisasikan allotrop plutonium.

· Galium arsenida digunakan sebagai semikonduktor terutama dalam dioda pemancar cahaya.

· Galium juga digunakan pada beberapa termometer bertemperatur tinggi.

d. Kegunaan unsur indium

· Indium digunakan untuk membuat komponen elektronik lainnya thermistor dan fotokonduktor

· Indium dapat digunakan untuk membuat cermin yang memantul seperti cermin perak dan tidak cepat pudar.

· Indium digunakan untuk mendorong germanium untuk membuat transistor.

· Indium dalam jumlah kecil digunakan pada peralatan yang berhubungan dengan gigi.

· Indium digunakan pada LED (Light Emitting Diode) dan laser dioda berdasarkan senyawa semikonduktor seperti InGaN, InGaP yang dibuat oleh MOVPE (Metalorganic Vapor Phase Epitaxy) teknologi.

· Dalam energi nuklir, reaksi (n,n) dari 113In dan 115 In digunakan untuk menghilangkan jarak fluks neutron.

e. Kegunaan unsur thalium

· Digunakan sebagai bahan semikonduktor pada selenium

· Digunakan sebagai dopant ( meningkatkan) kristal natrium iodida pada peralatan deteksi radiasi gamma seperti pada kilauan alat pendeteksi barang pada mesin hitung di supermarket.

· Radioaktif thalium-201 (waktu paruh 73 jam) digunakan untuk kegunaan diagnosa pada pengobatan inti.

· Jika thalium digabungkan dengan belerang, selenium dan arsen, thalium digunakan pada produksi gelas dengan kepadatan yang tinggi yang memiliki titik lebur yang rendah dengan jarak 125 dan 1500 C.

· Thalium digunakan pada elektroda dan larut pada penganalisaan oksigen.

· Thalium juga digunakan pada pendeteksi inframerah.

· Thalium adalah racun dan digunakan pada racun tikus dan insektisida, tetapi penggunaannya dilarang oleh banyak negara.

· Garam-garam Thalium (III) seperti thalium trinitrat, thalium triasetat adalah reagen yang berguna pada sintesis organic yang menunjukkan perbedaan perubahan bentuk pada senyawa aromatik, keton dan yang lainnya.

BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

  1. Unsur-unsur dari logam utama golongan III A adalah : boron ( B), aluminium (Al), galium (Ga), indium ( In), thalium (Tl).
  2. Unsur-unsur dari logam utama golongan III A umumnya dapat bereaksi dengan udara, air, asam, unsur-unsur halogen membentuk senyawa.
  3. Unsur-unsur dari logam utama golongan III A di alam tidak ditemukan dalam bentuk unsur melainkan dalam bentuk senyawanya. Oleh karena itu, diperlukan beberapa proses yang digunakan untuk dapat mengisolasi unsur tersebut dari senyawanya.
  4. Unsur-unsur dari logam utama golongan III A dan senyawanya memiliki kegunaan masing-masing dalam kehidupan sehari-hari dan dalam industri.


DAFTAR PUSTAKA


G.Ratz.1981.General Chemistry:Theori and Description.USA.Jovannovic.Inc.

http://webelements. com/boron.

http://webelements. com/aluminium.

http://webelements. com/galium.

http://webelements. com/indium.

http://webelements. com/thalium.

http://wikipedia.com/spu/golongan 13.

Pettruci. Ralph.H.1999. Kimia Dasar Prinsip dan Terapan Modern.Edisi ke-4,Jilid III. Erlangga. Jakarta.



Posted by : RIONG S PANJAITAN

KIMIA NK 07 UNIMED

I LOVE U FMIPA UNIMED


BRAVO CHEMISTRY UNIMED!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!